Langsung ke konten utama

Postingan

Later Factor

Pernah gak teman-teman udah bikin rencana mau kerjain apa, ternyata meleset. Salah satu faktornya bisa jadi karena "later factor". Istilah apa sih ini, bukannya latte factor ya? Hahaha, ini diplesetin dikit dan kayaknya pas juga dengan kondisi yang kadanh kita alami. Later factor menurut aku adalah faktor menunda sesuatu. Jaman masih sekolah mungkin kita (aku aja kali ya😁) sering nih pake cara SKS buat belajar. Apa tuh SKS, tua banget kayanya. SKS tuh cara belajar Sistem Kebut Senalam. Akibat menunda nyicil belajar, semua dikebut dalam semalam, berharap ilmu 1 semester masuk otak dalam semalam. Later factor juga bisa terjadi di keuangan. Mungkin teman-teman pernah pengen punya sesuatu yg harganya lumayan. Ada 2 opsi, kamu bisa nabung supaya bisa dapet barang yg kamu mau dengan beli tunai. Atau kamu bisa beli langsung tapi bayarnya nyicil. Nah nyicil itu bisa disebut later factor karena menunda pembayaran secara cash. Cara nyicil sekarang udah beragam. Ada yg konvensional ala
Postingan terbaru

Pilih Risol Mayonaise Atau Kue Ape ?

  Kadang dari hal retjeh, kita bisa mendapatkan pelajaran. Halah kok jadi berat ini bahasanya J Ini bermula dari jalan pagi bareng bocah sambil cari cemilan risol mayonaise. Bocah-bocah seneng banget makan risol mayo. Ternyata sampai di tempat yang jual, risol mayonya belum ada mungkin baru dikirim jam 8. Padahal kita udah datang jam setengah 7. Trus saya nanya ke bocah-bocah mau nunggu atau cari pengganti lain. Akhirnya kita sepakat cari cemilan lain, kue ape. Trus apa hikmah n pelajarannya mak? Sebagai manusia pasti mempunyai   tujuan. Kita mungkin sudah buat rencana untuk mencapai tujuan itu. Tapi tujuan mungkin tidak tercapai karena factor internal atau eksternal. Mungkin tujuannya makan risol mayo, tapi karena faktor eksternal kita gak bisa beli atau bisa beli tapi harus menunggu waktu lebih lama. Selain risol mayo ada pilihan lain , yaitu kue ape. Mungkin lebih suka risol mayo, tapi kue ape juga enak. Ada banyak pilihan dalam   hidup. Jika tidak mendapatkan yang diinginkan,
  Ngobrolin Penghasilan Bareng Pasangan : Ya atau Tidak ?   Menikah itu menyatukan dua orang yang berbeda dalam satu ikatan pernikahan. Berbeda ini bisa beda visi, misi, status sosial, status ekonomi, dll. Makanya sebelum menikah kita harus memastikan calon pasangan bisa diajak untuk selaras dan menyesuaikan perbedaan yang ada. Untuk selaras ini, pasangan juga harus terbuka satu sama lain karena keterbukaan menjadi koentji bagi harmonisnya rumah tangga. Keterbukaan soal uang juga penting. Masalah uang bisa membuat suami istri salah paham. Menurut teman-teman, perlu gak sih membicarakan penghasilan bareng pasangan? Banyak pasangan enggan membicarakan penghasilannya kepada pasangan karena beberapa hal ini : 1. Privacy Gaji atau penghasilan merupakan hal yang bersifat confidential. Bahkan di perusahaan, tidak semua pihak boleh tahu tentang gaji para karyawannya. Secara etika, antar karyawan juga dilarang membicarakan gaji. Antar teman juga umumnya tidak pernah membicarakan gaji

Tips Menemani Usia Senja Orangtua

           Ramadhan telah lewat namun menyisakan kenangan yang tak terlupakan.   Ibu meninggal di bulan Ramadhan di hari Jumat setelah sholat subuh. Saat ini yang timbul hanya penyesalan karena tidak memberikan lebih banyak waktu untuk Ibu. Namun kita harus ikhlas dan memberikan doa yang tak putus-putus untuk beliau, karena tidak ada yang lebih berharga selain doa dari anak-anaknya. Kemudian saya sadar bahwa ketika orangtua mulai memasuki masa lansia, anak-anak sudah dewasa dan mungkin sudah berkeluarga, maka tempat curhat dan bercerita bagi orangtua adalah pasangan hidup dan teman-temannya. Bukan tidak mungkin anak-anak menjadi tempat bercerita. Tapi kesibukan anak-anak untuk bekerja dan perhatian bagi keluarga kecilnya mungkin mengurangi jatah waktu bagi orangtua. Menyadari hal ini, air mata saya jadi menetes mengingat ibu yang sudah menjanda sejak saya lulus SMA. Sejak itu, ibu sering berkumpul bersama-sama teman-temannya di majelis taklim. Mungkin hal itu yang membuat beliau

Tips Liburan Aman Buat Kantong

 Liburan sudah menjadi kebutuhan buat kita. Kesibukan padat yang membuat penat, sehingga kita butuh untuk rehat sejenak. Liburan ibarat charger hp yang membuat kita lebih semangat menjalani hidup:) Tapi kadang kita lupa membedakan mana kebutuhan, mana keinginan. Ini juga terjadi saat liburan. Mungkin kita hanya butuh dan mampu untuk istirahat di rumah, tapi kita justru berlibur naik gunung. Bukan hanya bahaya buat badan karena tambah membuat lelah, tapi juga bahaya buat kantong. Ini ada tips supaya liburan aman buat keuangan kita : 1.  Liburan tidak memakai uang panas Jangan salah sangka ya, uang panas di sini bukan uang haram ya:). Tapi uang yang akan digunakan, seperti uang belanja, uang sekolah anak, dll.  2. Liburan tanpa berhutang Ingat ya liburan tuh bukan kebutuhan pokok. Kita gak bakal kelaparan kalau gak liburan. Jadi jangan coba2 liburan pakai dana dari berhutang ya. Nanti abis liburan bukannya fresh tapi stress mikirin hutang 3. Liburan tanpa mengganggu dana darurat Dana dar

Catatan Perubahan

Perubahan adalah sesuatu yang pasti di dunia ini, bisa maju, mundur, ke arah lebih baik atau arah yg lebih buruk. Diri sendiri yang dapat menentukan dengan ikhtiar, selanjutnya berserah kepada Sang Pemilik Jiwa.  Pernah merasa sedih, galau, kecewa, gagal. Itu wajar, namanya manusia. Tapi bagaimana perasaan yang gak enak ini bisa jadi pemicu perubahan. Setiap manusia adalah pemimpin baik bagi diri sendiri maupun lingkungannya. Jadi, kita kudu bisa mengendalikan diri sehingga tidak berlama-lama dalam kondisi yang negatif. Cari support yang bisa membantu kita ke arah lebih baik. Tidak perlu menunggu tapi kita harus berusaha.  Itu yang saya lakukan ketika hati dan kondisi diri sedang tidak baik, mencari support untuk ke arah lebih baik. Hasil dari browsing, ketemu bengkel diri yang isinya memang manfaat sekali. Tapi kembali lagi, itu hanya support ilmu bagi kita untuk berubah ke arah lebih baik. Selanjutnya, kita yang mengaplikasikannya bukan cuma sekedar teori semata. Trus, gimana hasilny